Indonesia Siapkan 75 GW Energi Terbarukan dalam 15 Tahun Mendatang

JAKARTA – Indonesia menargetkan penambahan kapasitas energi baru terbarukan (EBT) hingga 75 gigawatt (GW) dalam kurun waktu 15 tahun ke depan atau sampai 2040.

Rencana ini disampaikan oleh Utusan Khusus Presiden untuk Perubahan Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo, sebagai bagian dari transisi energi nasional menuju pembangunan berkelanjutan. Mulai hari ini hingga 2040, lebih dari 100 GW kapasitas energi akan dibangun. Dari jumlah tersebut, 75 persen akan berasal dari energi terbarukan, 5 GW dari nuklir, dan sisanya dari gas.

“Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, Indonesia akan beralih dari pembangunan berbasis bahan bakar fosil ke pembangunan berbasis energi terbarukan,” ujar Hashim.

Ia menegaskan, kebijakan tersebut tidak hanya berkontribusi pada pengurangan emisi gas rumah kaca, tetapi juga menyeimbangkan kepentingan lingkungan dan ekonomi. Namun Hashim menekankan, Indonesia tidak bisa bergerak sendiri. Menurutnya, kolaborasi global sangat diperlukan.

“Kita akan mencapai energi bersih yang terjangkau sambil mempercepat pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen dan seterusnya,” tambahnya.

PT PLN (Persero) mendukung penuh rencana tersebut dengan mempersiapkan infrastruktur kelistrikan jangka panjang. Direktur Teknologi, Engineering dan Keberlanjutan PLN, Evy Haryadi, menuturkan bahwa transisi energi membutuhkan investasi besar serta sinergi lintas sektor.

“Kami tengah mempersiapkan sejumlah rencana untuk melakukan dekarbonisasi sejalan dengan target net zero emissions pada tahun 2060. Salah satunya adalah pembangunan jaringan transmisi sepanjang 70 ribu kilometer untuk menyalurkan listrik hijau ke pusat demand. Tetapi proses ini membutuhkan dukungan finansial yang signifikan,” kata Evy.

Ia menambahkan, pendanaan hijau melalui Green Bond maupun pinjaman berkelanjutan akan menjadi kunci untuk mempercepat pengembangan EBT.

“Kami mengajak semua pihak, baik sektor swasta, lembaga keuangan, maupun pemerintah, untuk berkolaborasi mencapai tujuan ini,” jelasnya.

Di sisi lain, PT Pertamina (Persero) juga melaporkan capaian positif pada paruh pertama 2025 guna memperkuat ketahanan energi nasional. Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menyebutkan keberhasilan perusahaan menjaga produksi migas di atas 1 juta barrel setara minyak per hari serta temuan cadangan baru sebesar 724 juta barrel setara minyak di Blok Rokan.

“Ekosistem bisnis UCO Sustainable Aviation Fuel (SAF) bukan hanya mendukung swasembada energi nasional, tetapi juga mendorong perekonomian mikro dan ekonomi sirkuler,” ungkap Simon.

  • Related Posts

    Papua Maju Berkat Bantuan Sosial dan Program Kemandirian Ekonomi

    Oleh : Yohanes Wandikbo )* Upaya pemerintah dalam memperkuat kesejahteraan masyarakat Papua semakin menunjukkan hasil yang konkret. Di bawah kepemimpinan Penjabat Gubernur Papua, Agus Fatoni, komitmen untuk menyalurkan bantuan sosial…

    Investasi SDM Papua Jadi Fondasi Emas Pembangunan Berkelanjutan

    Oleh: Loa Murib )* Pembangunan Papua saat ini tengah bergerak ke arah yang lebih substansial dan berkelanjutan. Di bawah kepemimpinan nasional Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka,…

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *