Banyuwangi – Komitmen pemerintah dalam membuka akses pendidikan seluas-luasnya bagi masyarakat terus diwujudkan melalui pengembangan Program Sekolah Rakyat. Melalui program ini, anak-anak dari berbagai kalangan, terutama keluarga kurang mampu, kini memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas.
Langkah besar dari Menteri Sosial Republik Indonesia, Saifullah Yusuf, mengatakan Pemerintah akan membangun 100 gedung Sekolah Rakyat baru di seluruh Indonesia, dari total 165 titik yang telah direncanakan.
“Pembangunan akan didanai APBN dengan estimasi sekitar Rp200 miliar,” ujar Saifullah Yusuf.
Ia menjelaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto menargetkan setiap kabupaten memiliki minimal satu gedung Sekolah Rakyat permanen yang mampu menampung sedikitnya 1.000 siswa dari tingkat SD hingga SMA.
Dengan konsep pendidikan terintegrasi, masyarakat tidak perlu lagi berpindah sekolah antarjenjang atau terbebani biaya lain yang kerap menjadi kendala melanjutkan pendidikan.
Namun demikian, pemerintah menekankan bahwa pembangunan hanya dapat dilakukan di lahan yang sudah benar-benar siap.
“Prioritasnya tanah yang clear and clean, baik dari sisi administrasi maupun kelayakan teknis seperti kontur dan kemiringan tanah. Kementerian PUPR yang akan menentukan kelayakannya,” jelas Gus Ipul.
Selain itu, Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, A. Muhaimin Iskandar, mengatakan Sekolah Rakyat bukan hanya menyediakan bangunan dan fasilitas belajar, tetapi juga menawarkan pendekatan pendidikan yang lebih personal dan sesuai karakter anak.
“Sejak awal, bakat siswa dipetakan dan dikelola sehingga potensi natural mereka bisa berkembang maksimal,” ujar Muhaimin Iskandar.
Hingga awal Oktober 2025, pemerintah menargetkan seluruh Sekolah Rakyat beroperasi di berbagai wilayah sebelum diperluas ke seluruh kabupaten di Indonesia. Dengan sistem pendidikan inklusif dan pembiayaan yang sepenuhnya ditanggung negara, Program Sekolah Rakyat semakin membuktikan diri sebagai jalan nyata untuk mempermudah akses pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat.
“Anak-anak yang paling membutuhkan menjadi prioritas utama. Di NTT saja sudah ada 100 siswa yang kami pilih karena dinilai paling layak mendapatkan dukungan,” ucap Muhaimin Iskandar.
Dengan berbagai dukungan lintas kementerian dan antusiasme masyarakat, Program Sekolah Rakyat diperkirakan akan menjadi fondasi penting dalam mencetak generasi unggul di masa depan. Pemerintah berharap kehadiran sekolah berbasis talenta dan pemerataan kesempatan ini tidak hanya memperluas akses belajar, tetapi juga menciptakan mobilitas sosial yang lebih adil di seluruh penjuru negeri.