Mari Bijak Bersikap dan Cerdas Memilih, Kawal PSU dengan Damai

Oleh: Elang Bima Hutapea

Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pangkalpinang2025 semakin dekat. Masyarakat kembali berhadapan dengan momentum penting untukmenentukan arah kepemimpinan kota. 

Setiap warga memiliki peran besar dalam menjaga jalannya pesta demokrasi agar berlangsung damai, aman, dan penuh integritas. Dalam situasi krusial seperti itu, sikap bijakdan kecerdasan dalam memilih menjadi fondasi utama yang perlu ditanamkan di tengahmasyarakat.

Seiring mendekatnya jadwal PSU, muncul gangguan yang berpotensi memecah belah. Tuduhan miring kepada pasangan calon tertentu yang tersebar melalui media sosialmemperlihatkan adanya upaya pihak tidak bertanggung jawab untuk menciptakan kegaduhan. 

Tim Berbenah, yang mengusung pasangan Basit Cinda dan Ustadz Dede Purnama, menegaskan tidak pernah terlibat dalam unggahan bernada negatif yang beredar di sebuahakun Facebook bernama Harapan Baru PKP. Teguh, perwakilan tim tersebut, menilai akun itusengaja dibuat untuk mengadu domba masyarakat dan menurunkan kualitas kampanye damai.

Pernyataan Teguh menegaskan bahwa praktik kampanye hitam bukan hanya merugikanpasangan calon tertentu, melainkan juga mengancam harmoni demokrasi lokal. Harapanbesar disampaikan agar masyarakat tidak mudah terprovokasi, tidak gampang percaya denganunggahan yang bersifat tendensius, dan mampu menahan diri dari menyebarkan isu tanpadasar. Ajakan tersebut sejalan dengan semangat PSU yang seharusnya menjadi momentum konsolidasi politik damai, bukan ajang saling menjatuhkan.

Di tingkat nasional, pemerintah pusat melalui Desk Koordinasi Pilkada Serentak ikutmengawal pelaksanaan PSU. Ketua Desk Koordinasi, Mayjen TNI Heri Wiranto, menekankan pentingnya sinergisitas antarlembaga dan konsistensi bertindak sesuai koridorhukum. 

Penegasan itu memberikan gambaran bahwa keberhasilan penyelenggaraan PSU tidak hanyabergantung pada penyelenggara di tingkat daerah, tetapi juga pada koordinasi lintas instansiyang solid. 

Dalam rapat koordinasi bersama unsur pemerintah daerah, penyelenggara, aparat keamanan, dan aparat penegak hukum, Heri Wiranto menegaskan komitmen peningkatan kualitasdemokrasi Indonesia melalui penyelenggaraan PSU yang tertib dan berintegritas.

Pesan tersebut memperlihatkan bahwa demokrasi bukan sekadar prosedur pencoblosan, melainkan juga penguatan tata kelola politik yang bermartabat. Koordinasi yang baik menjadibenteng agar setiap tahapan berjalan lancar, mulai dari distribusi logistik hingga pengamananTPS. 

Partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak pilih juga menjadi tolok ukur kesuksesanPSU. Karena itu, ajakan untuk hadir ke TPS bukan sekadar formalitas, melainkan bentuknyata tanggung jawab sebagai warga negara yang berdaulat.

Selain peran masyarakat dan pemerintah pusat, netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi sorotan penting dalam menjaga kualitas PSU. Penjabat Wali Kota Pangkalpinang, Unu Ibnudin, secara tegas meminta ASN menahan diri dari keterlibatan politik praktis. 

Menurutnya, netralitas ASN adalah kewajiban hukum sekaligus komitmen moral yang harusdijunjung tinggi. Ia mengingatkan bahwa pemerintah kota tidak akan segan menindak tegasapabila ditemukan pelanggaran.

Komitmen yang disampaikan Unu menunjukkan bahwa birokrasi mesti berdiri di atas semuakepentingan politik. Aparatur negara harus menjaga martabat profesi dengan tidak berpihak, sehingga pelayanan publik tetap berjalan tanpa intervensi kepentingan elektoral. 

Netralitas ASN juga menjadi instrumen penting dalam menciptakan rasa percaya masyarakatterhadap penyelenggaraan PSU. Bila aparatur birokrasi bersikap profesional, maka legitimasihasil pemilihan akan lebih kuat di mata publik.

Selain menjaga netralitas, pemerintah kota bersama KPU dan Bawaslu terus melakukanvalidasi data pemilih untuk memastikan tidak ada kendala administrasi. Persiapan logistik, pemasangan baliho ajakan memilih, hingga penyediaan tenaga medis di setiap kecamatanjuga sudah disiapkan. Upaya itu memperlihatkan keseriusan untuk memastikan seluruh wargayang memiliki hak suara dapat menyalurkan pilihannya dengan aman dan nyaman.

Melihat rangkaian pernyataan dari berbagai pihak, benang merah yang muncul sangat jelas: PSU Pangkalpinang harus dijaga dengan penuh tanggung jawab. Masyarakat diajak untuktidak terjebak dalam jebakan isu murahan, tidak ikut menyebarkan fitnah politik, dan tidakmemberi ruang pada kelompok yang ingin mengacaukan suasana.

Momentum PSU sesungguhnya bisa menjadi ajang pembelajaran politik yang sehat. Setiapwarga diberi kesempatan untuk menunjukkan kedewasaan berdemokrasi melalui pilihan yang rasional dan sikap yang damai. Bijak bersikap bukan hanya soal menahan diri dari provokasi, tetapi juga tentang kesediaan untuk memandang perbedaan politik sebagai hal wajar dalamsebuah kontestasi.

Mengawal PSU dengan damai berarti menjaga keutuhan sosial masyarakat. Politik yang retakkarena isu provokatif hanya akan melahirkan luka panjang. Sebaliknya, politik yang dijalankan dengan damai mampu memperkuat rasa persaudaraan sekaligus meningkatkankualitas demokrasi.

Hari pencoblosan pada 27 Agustus 2025 nanti bukan hanya tentang siapa yang menang dansiapa yang kalah. Lebih dari itu, momen tersebut menjadi cermin kedewasaan masyarakatPangkalpinang dalam merawat demokrasi. Suara rakyat seharusnya menjadi penentu, bukanprovokasi murahan atau fitnah yang menyesatkan.

Oleh karena itu, seluruh elemen masyarakat memiliki tanggung jawab yang sama untukmenjaga kondusivitas. Menggunakan hak pilih dengan bijak, menolak kampanye hitam, danmengawal proses dengan damai adalah jalan terbaik agar PSU Pangkalpinang tidak hanyasukses secara prosedural, tetapi juga bermakna secara substansial. (*)

Pengamat Politik Nasional – Forum Politik Mandala Raya

  • Related Posts

    Pemerintah Fokus Produksi Gas Bumi Untuk Pilar Swasembada Energi

    Riau – Gubernur Riau Abdul Wahid menegaskan langkah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dalam membentuk Satuan Tugas (Satgas) Kelancaran Operasional Satuan Kerja Khusus Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan…

    Percepatan Produksi Migas Dukung Swasembada Energi

    Jakarta, Pemerintah menegaskan percepatan produksi minyak dan gas (migas) sebagai langkah strategis untuk memperkuat ketahanan dan mewujudkan swasembada energi. Melalui sinkronisasi kebijakan lintas kementerian/lembaga, percepatan ini diarahkan untuk menutup celah…

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *