
Merauke – Pemerintah melalui berbagai program pusat dan daerah terus menyalurkan bantuan untuk mendorong kemandirian ekonomi masyarakat Papua. Mulai dari bantuan pakan ikan air tawar, dukungan pengisian kios masyarakat, hingga pelatihan keterampilan bagi perempuan, seluruh upaya ini diarahkan untuk memperkuat ketahanan pangan, membuka peluang usaha baru, dan meningkatkan pendapatan keluarga di berbagai wilayah Papua.
Di Papua Selatan, Pemerintah Provinsi melalui Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan, dan Perikanan menyalurkan bantuan pakan ikan budidaya bagi kelompok peternak ikan air tawar Orang Asli Papua (OAP) untuk meningkatkan perekonomian keluarga dan mendukung ketahanan pangan.
Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan, dan Perikanan Papua Selatan, Paino, menyampaikan bahwa bantuan tersebut bersumber dari Dana Otonomi Khusus (Otsus) Tahun 2025.
“Bantuan pakan ikan budidaya ini merupakan bagian dari program peningkatan ekonomi masyarakat OAP, sekaligus mendukung ketersediaan pangan melalui hasil budidaya ikan air tawar,” ujarnya di Merauke, Minggu (5/10).
Ketua Kelompok Ternak Budidaya Ikan Mina Ottow PKB GKI Ottow Merauke, Alex Womsiwor, mengungkapkan manfaat bantuan tersebut dalam meningkatkan produksi serta pendapatan peternak lokal.
“Bantuan ini sangat membantu kami karena dapat mengurangi biaya pembelian pakan yang selama ini kami tanggung sendiri. Dengan begitu, penghasilan kelompok meningkat dan kegiatan usaha bisa berjalan lebih berkelanjutan,” katanya.
Sementara di Kabupaten Nduga, pemerintah pusat menyalurkan bantuan barang dagangan untuk pengisian kios masyarakat di Kampung Koteka, Distrik Kenyam. Bantuan ini menjadi tahap akhir pembangunan usaha kios masyarakat sebagai modal awal pengelolaan kios secara swadaya.
Tokoh masyarakat Nduga, Elimus Wandikbo, menyampaikan rasa syukur atas perhatian pemerintah. Bantuan ini bukan hanya soal barang, tapi soal harapan.
“Sebagai perwakilan dari Suku Besar Nduga, kami sangat berterima kasih. Sekarang kami punya tempat untuk berdagang, untuk hidup lebih mandiri,” ucapnya.
Di Sorong, Papua Barat Daya, puluhan perempuan Moi mengikuti pelatihan tata boga yang digelar Kwongke Kaban Salukh Moi Ranting Aimas untuk meningkatkan keterampilan usaha kecil. Program ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo yang memprioritaskan pembangunan manusia unggul, penguatan ekonomi kerakyatan, dan pemberdayaan perempuan.
“Perempuan Moi harus punya bekal keterampilan, bukan hanya untuk keluarga, tapi juga untuk meningkatkan pendapatan. Dari kue Natal, bisa muncul usaha kecil yang menopang ekonomi rumah tangga,” ujar Tokoh Perempuan Moi, Sarlota Mobalen Malagam.
Berbagai inisiatif ini menunjukkan komitmen pemerintah memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat Papua dari akar rumput melalui langkah nyata yang menyentuh kebutuhan sehari-hari.