Papua Menuju Era Ekonomi Global yang Kompetitif

Oleh :  Loa Murib Papua memasuki babak baru dalam perjalanan ekonominya. Sebagai salah satu provinsi dengan potensi sumber daya alam yang melimpah, Papua kini bergerak menuju era ekonomi global yang…

Papua Kian Mandiri, Pemerintah Perkuat Arah Pembangunan Berkelanjutan

Oleh: Markus Yabansabra *) Papua kini tengah menapaki fase baru pembangunan dengan arah yang lebih optimis. Berbagai kebijakan strategis yang dijalankan pemerintah tidak hanya membuka akses ekonomi, tetapi juga menumbuhkan…

Pemerintah Tegas Perangi Judi daring, Mulai Dari Penindakan Hingga Edukasi Publik

Oleh: Bara Winatha*) Pemerintah terus menunjukkan komitmen yang kuat dalam memerangi praktik judi daring yang semakin meresahkan masyarakat. Langkah-langkah yang ditempuh tidak hanya melalui penegakan hukum yang tegas, tetapi juga…

Merah Putih Tetap Tinggi di Tengah Fenomena Budaya Pop Bendera Bajak Laut

Jakarta – Fenomena pengibaran bendera bajak laut dari serial anime populer One Piece belakangan ini menjadi perbincangan luas di masyarakat. Tren yang ramai di media sosial tersebut menuai beragam tanggapan,…

Surplus Beras 4,86 Juta Ton Menguatkan Ketahanan Pangan Nasional

Oleh: Maya Kartika )* Indonesia memasuki babak baru dalam sejarah ketahanan pangan. Untuk pertama kalinya sejak merdeka, cadangan beras nasional mencapai titik surplus sebesar 4,86 juta ton. Capaian monumental ini menegaskan keberhasilan pemerintah dalam mengelola produksi pertanian sekaligus memperkuat pondasi swasembada pangan. Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menyebut surplus tersebut bukan sekadar angka statistik, melainkan buah dari konsistensi kebijakan yang berpihak kepada petani. Menurutnya, dalam kurun Januari hingga September 2025 produksi beras diproyeksikan mencapai 28,24 juta ton, atau naik lebih dari 12 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan konsumsi nasional sekitar 23,38 juta ton, maka cadangan 4,86 juta ton menjadi bukti nyata kemandirian pangan semakin dekat terwujud. Keberhasilan ini mendapat sorotan dari lembaga internasional seperti FAO, USDA, dan BPS yang menilai langkah Indonesia sebagai prestasi penting bagi stabilitas pangan dunia. Sejak Januari 2025, Indonesia bahkan telah berhenti mengimpor beras. Keputusan tersebut bukan hanya mengurangi ketergantungan, tetapi juga berdampak pada penurunan harga beras internasional dari 460 dolar menjadi 370 dolar per ton. Hal ini menunjukkan kontribusi petani Indonesia tidak hanya untuk negeri sendiri, melainkan juga untuk menjaga keseimbangan pasar global. Pemerintah di bawah Presiden Prabowo Subianto telah mengarahkan kebijakan pangan secara terukur. Penyesuaian harga gabah, distribusi pupuk subsidi yang lebih…

Swasembada Pangan Wujud Nyata Asta Cita Presiden Prabowo

Oleh: Aditya Pranata )* Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menempatkan swasembada pangan sebagai salah satu pilar utama dalam Asta Cita. Sejak awal, Presiden Prabowo menegaskan bahwa amanat konstitusi harus diwujudkan dengan menghadirkan negara untuk menjamin kebutuhan dasar rakyat, terutama pangan dan pendidikan. Bagi Prabowo, kedua hal ini merupakan fondasi kesejahteraan bangsa sekaligus syaratmutlak untuk membangun generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya saing. Dalam pidatonya di Sidang Tahunan MPR/DPR, Presiden menekankan bahwa ketahanan pangan adalah bagian dari kedaulatan negara. Karena itu, pemerintah mengambil langkah besar dengan meningkatkan produksi beras dan jagung, memperluas lahan pertanian, hingga menyesuaikan harga gabah agar petani lebih sejahtera. Langkah-langkah tersebut diarahkan untuk memastikan Indonesia tidak bergantung pada impor sekaligus menjaga stabilitas harga di pasar domestik. Pemerintah mengalokasikan perhatian besar dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2026. Dana jumbo dipersiapkan untuk memperkuat cadangan pangan nasional. Dalam rancangan tersebut, alokasi Rp53,3 triliun diperuntukkan bagi lumbung dan cadangan pangan, sedangkan subsidi pupuk mencapai Rp46,9 triliun untuk 9,62 juta ton. Selain itu, Bulog diperkuat perannya dengan anggaran Rp22,7 triliun agar dapat menjaga stok pangan, melindungi petani, sekaligus memastikan dayabeli masyarakat tetap terjaga. Prabowo memandang bahwa kebijakan besar tidak akan berjalan efektif jika regulasi masih berbelit. Karena itu, sejak awal 2025 pemerintah memutuskan untuk memangkas…

Masyarakat Perlu Waspadai Provokasi Ajakan Demo oleh Kelompok Kepentingan

Jakarta – Menjelang aksi unjuk rasa besar-besaran yang direncanakan berlangsung pada 28 Agustus 2025 di depan Gedung DPR RI dan sejumlah daerah, aparat kepolisian mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada terhadap…

Danantara Respon Cepat Arahan Presiden Prabowo Tingkatkan Tata Kelola BUMN

Oleh : Ardiansyah Gunawan Danantara merespons cepat arahan Presiden Prabowo Subianto terkait pembenahan tata kelola Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Langkah ini diwujudkan melalui penegasan kebijakan penghapusan tantiem bagi direksi maupun…

Apresiasi Ketegasan Presiden Prabowo Perintahkan Danantara Reformasi Tata Kelola SDA 

Oleh: Andi Ramli Danantara memberikan apresiasi atas ketegasan Presiden Prabowo Subianto yang memerintahkan reformasi tata kelola sumber daya alam (SDA). Arahan tersebut dipandang sebagai langkah strategis dalam memperkuat pengelolaan aset negara…

Utamakan Stabilitas Nasional, Hindari Aksi 28 Agustus yang Timbulkan Kegaduhan

JAKARTA – Rencana demonstrasi pada 28 Agustus 2025 di depan Gedung DPR/MPR dan Istana Negara menimbulkan perhatian publik karena hal tersebut jelas sangat berpotensi untuk memunculkan kegaduhan di tengah masyarakat.…